Air mata itu bergulir di pipimu
Membasahi kulitmu yang sedikit berkeriput
Keriput karena aku
Karena kelelahan menunggu cinta
Air mata itu belum berhenti
Mengalir deras bagai air sungai menuju lautnya
Alat apa yang mampu menghentikannya
Akan kucari bila kaukatakan
Aku takut kau kecewa
Aku takut kau meninggalkanku
Ku lebih takut bila kau menangis
Tangismu membuat hatiku gerimis
Tuesday, June 24, 2008
Saturday, June 14, 2008
Waktu
Waktu...
Berputar di sekelilingku
Melewati batas kehidupan
Anjurkan sisa kematian
Waktu...
Berputar tanpa henti
Melewati ruang dan masa
Anjurkan dalamnya sepi di saat gelap
Waktu...
Berputar layaknya planet
Melewati indahnya mekar bunga
Anjurkan pedihnya getah simalakama
Waktu...
Tiada hari tanpamu
Melintas sukma jiwamu
Lelehkan relung hati
Tuk jatuh di tempat tertinggi
Waktu...
Kapan kau berhenti
Tiada berartikah lelah bagimu
Sumpah serapah kulontarkan padamu
Kapan kau berhenti!!!
Waktu...
Akulah Sang Waktu
Menyinarimu kian lemah
Dapatkah kau menunggu
Hingga setitik noda dalam hatimu terhapuskan
Waktu...
Akulah Sang Waktu
Membiaskan semua yang ada
Sanggupkah kau menunggu
Hingga segenggam sesal di hatimu sirna
Waktu...
Kini kutahu segala artimu
Kutahu ku harus menunggu
Bersamamu menunggu
Hingga Sang Pencipta berkehendak
Berputar di sekelilingku
Melewati batas kehidupan
Anjurkan sisa kematian
Waktu...
Berputar tanpa henti
Melewati ruang dan masa
Anjurkan dalamnya sepi di saat gelap
Waktu...
Berputar layaknya planet
Melewati indahnya mekar bunga
Anjurkan pedihnya getah simalakama
Waktu...
Tiada hari tanpamu
Melintas sukma jiwamu
Lelehkan relung hati
Tuk jatuh di tempat tertinggi
Waktu...
Kapan kau berhenti
Tiada berartikah lelah bagimu
Sumpah serapah kulontarkan padamu
Kapan kau berhenti!!!
Waktu...
Akulah Sang Waktu
Menyinarimu kian lemah
Dapatkah kau menunggu
Hingga setitik noda dalam hatimu terhapuskan
Waktu...
Akulah Sang Waktu
Membiaskan semua yang ada
Sanggupkah kau menunggu
Hingga segenggam sesal di hatimu sirna
Waktu...
Kini kutahu segala artimu
Kutahu ku harus menunggu
Bersamamu menunggu
Hingga Sang Pencipta berkehendak
Friday, June 6, 2008
Rasa Ini
Rasa sakit ini menderaku...
menyengsarakanku...
menyiksaku...
menikamku hingga ulu hati ngilu, perih, pedih...
Deraian tawamu tak kuasa
menahan sayatan lukaku ini
sungguh teramat dalam
mengirisku hingga panah hati tersobek-sobek...
Hanya tangis dan doa
yang mampu kulontarkan...
sungguh aku tak rela...
adakah secuil doamu untuk lukaku?
menyengsarakanku...
menyiksaku...
menikamku hingga ulu hati ngilu, perih, pedih...
Deraian tawamu tak kuasa
menahan sayatan lukaku ini
sungguh teramat dalam
mengirisku hingga panah hati tersobek-sobek...
Hanya tangis dan doa
yang mampu kulontarkan...
sungguh aku tak rela...
adakah secuil doamu untuk lukaku?
Subscribe to:
Posts (Atom)