Teknik shoot yang umum adalah jump shoot, tetapi ada satu lagi yang disukai semua pecinta basket yaitu lay-up. Lay-up ini adalah menembakkan bola ke arah ring sambil melayang. Susah dijelaskan dengan kata-kata, namun yang pasti lay-up ini diawali dengan maksimal 2 langkah sambil membawa bola. Jadi, setelah mendribble, bola dipegang dan langkahkan kaki 2 kali. Pada langkah yang kedua, kaki yang digunakan jadikanlah tumpuan sehingga ada saat-saat kita melayang dan saat itulah tembakkan bola. Understand? Hehehe..
Pada awalnya, aku melihat contoh dari Bembeng dan beberapa anak basket senior yang lay-up. Kelihatannya gampang, tinggal lari aja dan melayang sebentar. Namun apa yang dilihat selalu terlihat lebih mudah bila kita lakukan sendiri, setuju? Pertama kali mencoba lay-up, aku bingung kaki mana dulu yang melangkah, kapan bola harus dipegang, dst. Satu kali-dua kali-tiga kali-dst aku masih belum bisa. Aku lihat anak-anak yang lain juga kesulitan seperti aku. Malah kalau disuruh lay-up, kami selalu mengantri di barisan paling belakang saja.
Kami ingin menghindari kesulitan, padahal kesulitan itulah yang harus dihadapi bila kami ingin maju.
Beberapa anak basket senior menyarankan tidak usah dipikirkan hal-hal konyol macam itu lah, kapan harus ini-kapan harus itu, dikira-kira sendiri. Saran yang agak aneh itu nyatanya memang benar. Satu semester penuh aku latihan lay-up dan akhirnya berhasil, kaki dan tanganku sudah tahu sendiri kapan waktunya untuk melangkah, melompat, atau memegang bola. Yang penting sekarang adalah fokus pada ring-nya. Rasanya bagai terbang, ringan, akhirnya aku bisa lay-up. Hahaha..
Makanya bila ingin mencapai sesuatu, yang terpenting adalah fokus dan hadapilah segala tantangan yang ada. Jangan mudah menyerah, karena sekali-dua kali-bahkan seribu kali belumlah cukup mengingat kita adalah manusia biasa.