Friday, July 22, 2011

Basket #11 - Sinlui part 2

Kelas 2 SMA adalah kesempatan terakhirku untuk ikut DBL. Langkah awal adalah dengan lebih rajin latihan, di mana aku harus mulai 0 lagi. Latihan fisik dan latihan dasar. Sinlui ganti pelatih karena hasil DBL sebelumnya tidak bagus. Ce Lena sekarang yang melatih Sinlui, keras! Aku jadi makin bersemangat karena dilatih oleh orang yang hebat.

Sebenarnya pintu DBL terbuka lebar untukku. Aku rajin latihan, aku mengurangi jatah belajarku demi basket, bahkan pernah beberapa kali mengorbankan tidak belajar ujian demi latihan! Pernah suatu kali nilaiku dapat 50an untuk Bahasa Indonesia, dan mamaku sudah bilang untuk stop basket. Tapi aku tetap ngotot dan akhirnya bisa mempertahankan nilai akademis. Usahaku dalam latihan juga tidak sia-sia, aku terpilih masuk tim. Aku dapat kostum nomer 6, padahal maunya sih nomer 4, sama seperti saat SMP.

Pertandingan awal adalah melawan SMK Sinlui di Jalan Tidar (kalau tidak salah, dalam rangka ultah Sinlui). Bahkan pada pertandingan “debut” itu aku menjadi starter! Pertandingan pertama itu mampu menang dengan skor besar, senang sekali rasanya. Mungkin aku adalah jenis manusia yang mudah puas. Setelah menjadi starter, aku mulai “bandel” dengan jarang datang latihan lagi. Aku masih tetap latihan, tapi tidak sesering dulu. Latihan tim diadakan malam hari jam 7, kadang bisa selesai jam 9 bahkan lebih. Kalau sudah begitu, pulang rumah aku tidak bisa belajar lagi. Aku diombang-ambing antara basket dan sekolah. Akibatnya aku tidak lagi dipasang starter, hanya jadi cadangan. Parahnya lagi, aku jadi dicuekin sama teman-teman setim.

Beberapa kompetisi selanjutnya dijalani Sinlui dengan lumayan baik. Ada yang sampai semifinal, ada yang runner-up, tapi tidak pernah ada yang juara. Berbagai cara dilakukan ce Lena, seperti pertandingan persahabatan dengan Stikom dan universitas lainnya. Pernah juga latihan fisik dengan lari pagi di daerah KONI Kertajaya. Tetap saja Sinlui tidak bisa mendapat juara, paling bagus adalah runner-up. Bersamaan dengan itu, hubunganku dengan teman-teman setim juga tidak membaik.

Puncaknya “kebetean” teman-teman setim padaku muncul pada sekitar Maret atau April 2008. Saat itu SBO-TV ingin menayangkan Sinlui dalam acaranya. Jadilah kami siap-siap shooting saat jam pelajaran berlangsung. Saat shooting itu juga aku baru diberitahu kalau nanti sore ada tanding lawan Sanmar di Ciputra (Ciputra Cup). Jahatnya aku baru diberitahu jadwal tanding pada H-5jam.. Sepertinya teman-teman setim tidak ingin aku ikut tanding. Oke, aku membatalkan jadwal lesku hari itu, lalu aku harus memastikan transport juga. Jadilah aku pulang ke rumah dan berangkat lagi ke rumah Lovina untuk barengan ke Sinlui dan Ciputra. Sampai di Ciputra seperti biasa kita pemanasan, dan aku kaget ternyata ada Dian Sliding-Tackle di tim Sanmar. Pertandingan dimulai, aku duduk di cadangan. Pertandingan itu menegangkan karena Sinlui tertinggal dari Sanmar terus-terusan. Sampai akhirnya kuarter 4 dimulai, aku mulai bermain di lapangan. Saat 1 menit terakhir, Sinlui ketinggalan 2 angka saja. Seorang pemain Sinlui mendapat kesempatan bagus untuk menyamakan kedudukan, tapi sayang sekali gagal. Sanmar rebound bola dan langsung fast-break. Aku adalah satu-satunya pemain Sinlui yang ada di agak belakang. Dan aku dengan bodohnya berhasil ditipu pemain Sanmar, dilewati dengan mudah lalu Sanmar mencetak 2 angka. Kemudian tettttttt, time’s up, waktu pertandingan habis.

Karena kesalahanku, Sinlui kalah dari Sanmar pada babak pertama Ciputra Cup. Ini benar-benar penurunan yang luar biasa dibanding cup sebelumnya. Aku bisa merasakan kemarahan satu tim padaku. Perjalanan pulang di mobil Lovina sangat sepi. Tidak ada satupun yang berbicara. Jujur aku malah ketakutan karena Lovina nyetir dengan kecepatan tinggi, stres kalah! Aku pun diturunkan di rumah Lovina dan harus pulang ke rumahku sendiri naik taxi. Padahal rumahku tidak jauh dari rumahnya. Mungkin dia sudah terlalu jengkel karena kekalahan hari itu.

Imbas dari kekalahan tidak berhenti sampai di situ. Ciputra Cup adalah kompetisi terakhir yang bisa diikuti sebagai pemanasan menuju DBL, malah Sinlui kalah di babak pertama. Ce Lena mulai merasa perlu merombak tim untuk DBL. Seleksi tim diadakan lagi, dan aku mulai takut posisiku terancam. Benar dugaanku, 5 orang dari tim lama harus keluar dan digantikan oleh orang-orang baru. Aku hanya di-SMS: “Eh sis, besok bawa kostum basket’e, kembali’no ke aku.” huhuhu, aku tidak habis pikir dengan keputusan ce Lena. Masa enak sih membangun tim baru dalam waktu 1 bulan saja. Tidak gampang lo mengenal orang baru, berusaha adaptasi lagi. Apa gunanya selama hampir 1 tahun menjadi tim, lalu dikeluarkan demi kompetisi DBL. Kalau seperti itu, lebih baik dari awal saja tidak usah ikut tim. Aku jadi orang yang gampang uring-uringan setelah itu.

Saran untuk Sinlui : cari pemain tetap. Kalau ga mau terima, tolak saja dari awal. Daripada harus dibuang saat mendekati akhir perjalanan, itu akan lebih menyakitkan!

Basket #10 - Sinlui part 1

Jujur aku cukup kaget dengan pencapaian Sinlui pada DBL tahun ini, yaitu final putra-putri North Region, bahkan tim putra jadi juara. Prestasi yang membanggakan ya, tapi tiap kali membicarakan Sinlui, aku masih belum bisa melupakan apa saja kejadian-kejadian yang tidak enak di sana. Oke, yang akan aku bicarakan kali ini adalah Sinlui, tim yang telah “membuang” diriku dengan kejam! Hahaha.. Tujuan utama post kali ini adalah supaya aku lega bisa cerita tentang Sinlui. Ya Tuhan, sudah kejadian 3 tahun yang lalu, tapi benar-benar masih kuingat jelas sampai sekarang. Kalau bisa memutar waktu, aku mau mengulang saat-saat basket di sana L

Masuk pertama kali di Sinlui, aku datang dengan cukup pede bersama dengan Lie Hwa yang juga masuk Sinlui. Kami berbekal pemain STAG, pernah ikut berbagai kompetisi lokal, dan mencapai Fantastic Four DBL SMP 2005. Kami bertekad masuk basket lagi, masuk tim Sinlui, dan bisa ikut DBL SMA (kalau bisa, sekalian jadi juara DBL, Sinlui cewek jadi juara DBL 2005, tepat setahun sebelum kami masuk Sinlui).

Murid Sinlui satu angkatan ada sekitar 500an, dan ekskul basket (katanya) adalah ekskul yang paling diminati. Hari pertama ekskul yang datang sekitar 100 orang, dengan jumlah cewek kira-kira 30-40 orang. Aku lumayan kaget, tidak menyangka akan sebegini banyak orang yang ikut ekskul ini. Ekskul basket saat itu dilatih oleh seorang koko yang aku lupa namanya. Yang jelas, koko ini cukup terkenal sebagai pelatih basket. Sayangnya untuk ikut ekskul basket saja, aku datang maksimal sebulan 1x. Aku tidak mencari-cari alasan untuk tidak datang. Jujur, Sinlui membuatku repot akan tugas, ujian, les. Parahnya lagi ekskul basket diadakan mulai 17.00-18.30, padahal sekolah selesai pukul 14.00. Mau pulang, nanggung karena aku naik antarjemput dan seringkali tidak ada yang bisa mengantar aku ke Sinlui lagi. Mau nunggu 3 jam ya oke saja tapi lama kelamaan mati bosan!

Saat aku masih kelas 1, benar-benar jarang ada kesempatan untuk masuk tim. Ini 100% salahku karena aku sendiri jarang datang latihan. Satu kesempatan emas pernah datang saat akan dilakukan seleksi tim DBL. [Sebenarnya aku sendiri heran; pikirku, bukannya memang Sinlui sudah punya tim tetap untuk setiap kompetisi? Maksudku, tim tetap adalah tim yang tidak mungkin berganti-ganti komposisi pemainnya selama 1 tahun ajaran.] Guru olahragaku, Bu Sundari, mencalonkan aku untuk ikut seleksi tim DBL. Malam harinya aku ikut seleksi, dan kaget setengah mati karena Lovina juga ikut seleksi itu! Lovina itu adik kelasku kelahiran 92, satu tim denganku di STAG, salah satu teman baikku saat itu, tapi dia tidak cerita sedikitpun kalau dia akan datang seleksi. Ceritanya si Lovina ini masih SMP kelas 3, tahun depan dapat beasiswa basket masuk Sinlui. Seleksi berjalan dan bisa ditebak aku tidak terpilih. Koko pelatih itu mengambil 2 orang anak kelas 1, sedangkan sisa timnya anak kelas 2 dan 3. Ketika tidak terpilih, aku merasa wajar-wajar saja karena memang kemampuanku sudah jauh di bawah yang lainnya. Yang menyakitkan saat itu adalah perubahan sikap Lovina padaku. Sejak saat itu (sampai sekarang), hubunganku dengannya tidak pernah sebaik dulu L.

Basket adalah hal yang berharga bagiku, tapi teman jauh lebih penting daripada basket. Hanya waktu yang akan membuktikan seberapa kuat pertalian antar teman (bukan persahabatan). Sejak itu aku tidak pernah memberikan kepercayaan penuh lagi kepada seorang teman.

Sunday, July 17, 2011

Pembajakan di Indonesia

Sebenarnya pembajakan itu apa?
Pemalsuan produk-produk asli dan resmi, yang dijual kembali setelah dibuatkan “kembarannya”. Produk bajakan TIDAK terkena pajak apapun dan TIDAK membayar royalti kepada pemilik resmi produk yang dibajak.

Barang-barang apa saja yang dibajak di Indonesia?
Banyak sekali; yang paling sering kita jumpai adalah DVD-CD, software komputer, musik, buku, softcopy makalah dan tugas akhir, tas, jam tangan, baterai handphone.

Pada peringkat berapa posisi Indonesia dalam hal pembajakan ini?
Peringkat 14 dunia dalam pembajakan software komputer (2011)
Peringkat 14 dunia dalam pembajakan barang-barang haram (2011)

Mengapa pembajakan bisa terjadi dengan mudah?
Pertama, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua, karena makin banyaknya orang pandai yang menguntungkan diri sendiri.
Ketiga, karena tidak adanya KETEGASAN akan hukuman bagi pelaku pembajakan.
Keempat, karena posisi kita bukanlah sebagai penghasil karya yang dibajak, jadi no problem (begitu pikir kita).

Mengapa kita lebih memilih untuk membeli bajakan?
- Akses untuk mendapatkan barang bajakan sangatlah mudah, bahkan tersedia di mall-mall besar yang terkenal.
- Harga bajakan jauh lebih terjangkau dibanding produk asli + kualitasnya pun hampir sebanding bahkan SAMA PERSIS dengan asli. Jadi kalau bisa mendapatkan barang bagus dengan harga murah, kenapa tidak?
- Walaupun sebenarnya ilegal, tetapi tidak ada langkah-langkah tegas akan hukuman bagi pembajakan, sehingga akhirnya kita jadi terbiasa dan menganggap WAJAR semuanya.

Keuntungan apa saja yang terjadi akibat pembajakan?
- Menciptakan lapangan kerja baru.
- Mempercepat distribusi barang dan jasa, karena tidak melewati serangkaian proses birokrasi (terutama di Indonesia yang terkenal birokrasi sulit).
- Memudahkan konsumen bajakan dalam mendapatkan produk murah berkualitas.
- Barang bajakan sesuai dengan daya beli masyarakat Indonesia.

Kerugian apa saja yang terjadi akibat pembajakan?
- Pemasukan untuk pemerintah berkurang. Karena dengan adanya pembajakan, pajak yang harusnya dibayar menjadi tidak ada. Disebutkan dalam beberapa artikel, pemerintah merugi TRILIUN-AN RUPIAH karena pembajakan.
- Negara pengimpor produk asli menjadi malas untuk mendistribusikan barang ke Indonesia, karena pemasukan mereka juga tidak bisa banyak.
- Produsen dan distributor resmi menjadi sepi pembeli.
- Pencipta produk resmi tidak mendapatkan royalti sesuai kenyataan. Akibatnya mereka pun malas berkarya lagi.

Lalu, solusi apa yang bisa dilakukan untuk setidaknya mengurangi pembajakan?
Jawaban sok diplomatis : mulai membeli produk aslinya, dengan demikian kita menghargai produk tersebut beserta produsen dan distributor resminya.
Jawaban sok tahu : turunkan nilai pajaknya agar harga produk asli terjangkau dan bisa bersaing dengan harga bajakan.
Jawaban sok bijak : tingkatkan moral para konsumen agar mereka memilih untuk membeli yang asli.
Jawaban sok pemerintah : berantas produsennya, naikkan jumlah denda dan hukuman untuk pelaku pembajakan.
Jawaban konsultan IT : percayakan proteksi dengan anti-copy seluruh produk asli pada kami.
Jawaban produsen dan distributor resmi : tolong hargailah karya kami dengan membeli produk asli berkualitas, dengan demikian kami akan berkarya lebih dalam lagi.
Jawaban produsen dan konsumen bajakan : pembajakan harus tetap ada demi kepentingan kita masing-masing.

Akhir kata, tidak ada kata-kata STOP PEMBAJAKAN atau DUKUNG PEMBAJAKAN. Semuanya bergantung pada masing-masing dari diri kita.

Sunday, July 3, 2011

Happy wedding day

Baru pulang dari kediri, ada kawinan mantan cece lesku, ce Linda. Dia ngelesi aku SMP-SMA, sudah jadi cece yang baik buat aku, teman cewek sesama gibol, share pengalaman rohani, kasih nasihat, nemeni nonton basket, dll. Good job bisa married dengan orang yang mapan, luar biasa deh. Resepsinya diadakan di kebun belakang rumah si laki-laki. Besar banget kebunnya, dekornya keren, ini baru pesta kebun!




Oh iya, waktu wedding kiss, langsung keluar fireworks banyak pol dan keren --- serasa lagi new year di Disneyland. Aku suka acara wedding kayak begini, ini baru beneran wedding, pengantinnya bukan cuma sekedar dipajang di depan panggung. Hahaha. Terakhir, ada satu kalimat dari video pre-wed yang masih terbayang-bayang di pikiranku :

"Love has taught us how to sacrifice and hope patiently."