Thursday, January 31, 2013

Pengalaman TA - Part 4

Sudah baca Part 3? Kalau belum, klik di sini ya..


Flashback 9-1-2013 :
H+1 sidang skripsi. Kami berdelapan sudah sumringah setelah dinyatakan lulus. Tidak menyangka kalau masih ada revisi yang luar biasa banyaknya. HAHAHA. Kami berdelapan sudah janjian ketemu sama Bu Ima untuk bahas revisi. Shock ketika Bu Ima bilang, "Bab 1, 4, 5 harus dirombak total." Masih ingat masalah konsep dasar Pseudo elastis yang ternyata salah? Karena masalah ini sangat urgent untuk penelitian selanjutnya (kalau ada), dan hal ini lebih penting untuk dibahas, jadilah kami harus mengubah latar belakang, tujuan penelitian, flowchart penelitian kami. Bukan lagi kami memverifikasi desain minimum, tetapi kami mencoba menguji apakah konsep dasar Pseudo elastis ini benar? Jadilah judul kami berubah untuk terakhir kalinya menjadi : "Kritisi Desain Pseudo Elastis pada Bangunan Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Denah (Persegi/Persegi Panjang) di Wilayah (2/6) Peta Gempa Indonesia."

Karena judul kami berubah, isinya juga pasti berubah semua. Paling parah adalah adalah Bab 4. Hasil penelitian selama ini berubah total dan kami mesti bikin data baru untuk ditulis di Bab 4. Untungnya kami dapat giliran hari pertama sidang, jadi kami masih punya waktu untuk revisi. Yang pasti makalah untuk jurnal juga berubah total. Deadline makalah tanggal 15 Januari, buku skripsi tanggal 17 Januari, bukti penyerahan skripsi tanggal 18 Januari. Ngebut lagi...

Kami kerja revisi dengan sukacita ya, untungnya abis diasistensi terakhir sama Bu Ima, katanya langsung dikumpulin aja, ga perlu ditunjukin lagi ke Bu Ima, karena pasti ada aja kesalahannya. Sempet ada masalah pas mau minta tanda tangan Pak Ben, karena Pak Ben pergi ke luar kota dan baru balik Surabaya tanggal 18. Sedangkan tanggal 18 itu sendiri dosen-dosen ada rapat jurusan program studi di Hotel Shangrila.

Flashback 18-1-2013 :
Hari itu kami benar-benar datang ke Shangrila demi minta tanda tangan --" Aku datang kepagian di sini. Pertama ketemu sama Pak Daniel dan Bu Paravita. Mereka kaget kok ada aku di situ. Aku bilang mau minta tanda tangan, eh malah disenyum-senyumi. Ckck. Akhirnya datang juga Sherly, Jimmy, Liske, Kopa. Anak-anak TA lain ternyata juga datang ke Shangrila untuk minta tanda tangan: CS, Ivan P, Sejo, anak 08. Akhirnya sudah selesai semua urusan tanda tangan dan kami balik kampus untuk minta stempel. Lalu aku dan Liske ngurus pengumpulan ke perpus, untung bisa selesai hari itu.

Flashback 23-1-2013 :

Struktur dapat A semua :)



  
------
FINISH? Belum.. Jangan lupa bayar uang buat wisuda, ngurus baju kebaya, foto wisuda, beli plakat, dll. HAHAHA
Foto-foto wisuda buat post selanjutnya ya.
------

Pengalaman TA - Part 3


Sudah baca Part 2? Kalau belum, bisa baca di sini..

Flashback 12-11-2012 :
Memasuki masa-masa kritis dimana kami "baru sadar" bahwa SeismoStruct tidak mampu nge-run karena keterbatasan program SeismoStruct sendiri! Lalu kami ingat tanggal 17-12-2012 adalah hari pengumpulan draft TOTAL buku skripsi + jurnal skripsi. OMG.. Bahkan Bab 1-3 aja belum bikin sama sekali. Bayangkan ini lagi rasanya wow, mengingat akhirnya skripsi ini bisa selesai juga.

Kami dikasih pilihan antara tetap pakai SeismoStruct atau ganti program lain (SAP2000). Kalau kami tetap pakai SeismoStruct, kami harus bisa menemukan cara bagaimana bangunan 10-lantai itu bisa di-run. Mungkin dengan cara disederhanakan jadi 2D atau dipotong jadi setengah bangunan aja. Yang jelas, Pak Ben sudah ga suka ngeliat SeismoStruct itu. Pilihan kedua yaitu ganti program lain (SAP2000). Kami harus belajar program baru lagi, yang kami belum tahu cara pakainya dengan jelas. Dua pilihan ini kami sendiri yang tentukan mau pilih yang mana, karena kami sendiri yang bakal mengerjakan penelitian.

Akhirnya kami sepakat untuk ganti program aja, yaitu pakai SAP2000. Alasan utama adalah sudah muak dengan SeismoStruct dan tidak ada harapan untuk pakai program itu, ditambah lagi Pak Ben sudah tidak setuju memakai SeismoStruct.

Flashback 19-11-2012 :
Hebatnya the power of kepepet memang sangat dahsyat. Dalam waktu 1 minggu aja kami sudah selesai belajar program SAP2000 untuk analisis time history + pemodelan beserta inputannya sudah jadi semua. Tinggal nge-run aja. Shock lagi ketika SAP2000 berhasil nge-run analisis time history dalam waktu 2 jam! Padahal SeismoStruct ga mampu. Heran itu pasti, tapi lagi-lagi kami ga bisa mengerti kenapa run SAP2000 bisa begitu cepat. Ada curiga kalau kami salah input, tapi ternyata tidak kok. Kalau memang kinerja bangunannya bagus, analisisnya bisa berjalan lancar/cepat. Tapi kalau kinerja bangunannya jelek, hasil run-nya baru bisa dilihat beberapa hari selanjutnya.

Flashback 26-11-2012 :
Hari itu hari ulang tahunnya Pak Ben, dan kami berharap moodnya lagi bagus pas asistensi. Ternyata Pak Ben ga bisa datang asistensi hari itu.
Sorenya aku ke kantor Pak Ben untuk minta nilai Magang dan sekalian pamitan juga karena November ini terakhir magang di sana. Aku dan Liske harus fokus kerja  buku skripsi kalau ga pengen molor. Waktu Pak Ben datang ke kantor, eh ada Magnum 1 tas gitu trus dibagikan ke semua orang di kantor, dalam rangka ultah Pak Ben hehehe.

------
Bangunanku hancur total alias sudah kolaps di detik ke-4'an.. Mencari penyebab kesalahan itu ga gampang lho. Mendingan orang lain aja yang disuruh ngecek lagi supaya bisa ketemu salahnya dimana. Dan ternyata oh ternyata kawan, setelah berulangkali dilakukan pengecekan dan diberi saran oleh Bu Ima/Pak Ben, kesalahan terletak pada KONSEP DASAR Pseudo elastis. Pada awalnya kami yang melakukan penelitian ini BERASUMSI bahwa konsep dasar Pseudo elastis tidak mungkin salah. Jadilah kami menambahkan kesalahan fatal ini pada Bab Diskusi Hasil Penelitian.

Istilah gampangnya dari Bu Ima gini: bangunan yang didesain pake Pseudo elastis ini bisa aja berhasil atau gagal. Penelitian-penelitian sebelumnya banyak yang berhasil. Kalau berhasil, ya itu karena hogi aja. Nah ini penelitian kalian gagal semua. Kalau gagal, ya itu lagi apes. Ckck. Ga ilmiah ya rasanya? HAHAHA. Tapi kami ga mungkin lah nuliskan hal ini di buku skripsi karena terlalu ekstrim rasanya.
------

Flashback 15-12-2012 :
Hari itu ultahnya Ce Stevi :p Untuk pertama kalinya kami berdelapan datang rame-rame ke rumah Pak Ben buat asistensi terakhir. Karena tanggal 17-nya sudah harus kumpul semua draft + makalah untuk jurnal. Untungnya ga banyak revisi dari Pak Ben. Mungkin Pak Ben juga ga mau lama-lama ketemu kita berdelapan terus mungkin ya. Hahaha. Yang jelas kami akhirnya bisa mengumpulkan semua persyaratan sidang skripsi tepat waktu. Kalau bukan bantuan dari Tuhan, apa lagi ini namanya?

Flashback 7-1-2013 :
H-1 sidang skripsi.. PPT sudah fix. Kami berdelapan latihan presentasi di ruang sidang. Tapi kayaknya lebih banyak ngomong2nya daripada latihan. Hahaha.  Kami juga bikin list pertanyaan apa yang kira-kira bakal dikasih sama Pak Pam/Pak Hasan. Aku, Jimmy, Kopa juga diskusi sama Bu Ima tentang kemungkinan pertanyaan untuk sidang, dan Bu Ima baik pollll.. Bu Ima mau nanggapi semua pertanyaan kita, bahkan Bu Ima ngasih waktu 1.5 jam untuk diskusi terakhir itu.

Flashback 8-1-2013 :


This is it. Kami dapat urutan pertama dari semua sidang TA di Sipil. Jam 7 pagi aku, Liske, Jimmy, Kopa latihan lagi supaya lebih siap. Banyak juga ya teman-teman Sipil yang kasih semangat di BBM, SMS, maupun ketemu langsung. Sidang pun dimulai. Kami presentasi sekitar 15 menit lalu ada sesi tanya-jawab. Untungnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Pak Pam/Pak Hasan sudah bisa kami tebak sebelumnya. Mengapa kami tiba-tiba berubah judul dari judul proposal dulu?-Maksudnya desain minimum itu apa?-dst. Setidaknya kami sudah punya bayangan harus menjawab apa. Ditambah dengan Bu Ima banyak membantu kami dalam menjawab pertanyaan. Tiap kali kami blank, Bu Ima selalu kasih clue supaya kami bisa jawab. Bu Ima benar-benar malaikat pelindung O:)

Setelah sesi tanya-jawab selesai, kami disuruh keluar ruang sidang karena dosen pembimbing + penguji mau berunding. Kira-kira 5 menit kemudian, kami disuruh masuk lagi. Pak Pamuda bilang gini, "Dari hasil TA yang sudah kalian presentasikan tadi, kami merasa sudah sangat cukup untuk memenuhi persyaratan S-1. Untuk itu, kalian semua dinyatakan lulus. Ayo kita salam'an sekarang." Hihihi senangnya... Trus kami semua saling jabat tangan sama Pak Pam, Pak Hasan, Bu Ima, Pak Ben :) Terakhir kami foto bersama pake kameranya Bu Ima.

Terharu bisa melewati masa-masa ini :'(

Kalian mengira sudah dinyatakan lulus berarti sudah selesai semua? HAHAHA. Salah besar! Baca selanjutnya di Part 4 ya..

Wednesday, January 30, 2013

Pengalaman TA - Part 2


Sudah baca Pengalaman TA - Part 1 ?? Kalau belum, klik di sini ya :)

Lanjutan dari Part 1....

Flashback 13-8-2012 :
Empat kelompok sudah datang semua dan bikin proposal TA.
Bu Ima : "Latar belakangnya perlu dibetulkan lagi. Banyak kalimat yang jump. Kenapa kok Paulay mengusulkan partial side sway itu perlu kalian ceritakan juga."
Pak Ben : "Masih tentang proposal ya? Ya sudah, aku ga ikut asistensi ya. Biar Bu Ima saja."
Bu Ima perfeksionis sekali nurutku. Alur penulisan harus benar-benar runtut, jadi orang awam sekalipun bisa mengerti proposal penelitian yang akan kami lakukan. Hindari penulisan kalimat lebih dari 3 baris, karena bikin capek yang baca. Kurangi kalimat bertingkat dan tidak usah bertele-tele. Ada bagusnya juga kami belajar penulisan proposal TA yang baik dan benar, karena pada waktu nulis TA sudah biasa dan ga banyak salah lagi :)

Flashback 31-8-2012 :
Hari itu sidang proposal TA. Untungnya karena ada 4 kelompok Pseudo elastis yang "cuma" beda wilayah gempa aja, kami maju sidang berempat. Denah persegi panjang sidang duluan, setelah itu denah persegi. Ya deg-degan itu pasti, ditambah lagi harus pakai rok --"
Sayangnya waktu itu Pak Ben ga bisa ikut sidang proposal, jadi di ruang sidang cuma ada Bu Ima, Pak Pamuda, Pak Hasan. Kami banyak ditanya mengenai flowchart penelitian, karena memang kalau dilihat-lihat lagi penelitian ini terlalu ribet. Banyak pengulangan skenario kalau asumsi kolom elastis kelebihan/kekurangan.
Pak Pamuda : "Kalian yakin bisa selesai melakukan penelitian ini? Banyak sekali skenario kolom elastisnya. Kalau kerjanya ga cepat, saya ragu lho kalian bisa selesai."
Pak Hasan : "Tadi kalian bilang kalau tulangan terpasang balok mau pakai diameter yang beda-beda dalam 1 penampang? Pastikan programnya bisa ngitung itu lho."

------
Tentang program yang kami pakai memang ada perkembangan dari penelitian sebelumnya. Untuk analisis moment-curvature tiap penampang balok dan kolom, biasanya pakai program ESDAP. Tapi kali ini kami akan pakai program CUMBIA, karena CUMBIA bisa ngitung moment-curvature dengan diameter tulangan yang bervariasi dalam 1 penampang. Ya memang dalam kenyataan di lapangan hal ini ga mungkin, tapi demi penelitian lah hal ini tetap dilakukan :p
Sedangkan untuk analisis time history, biasanya penelitian sebelumnya memakai Ruaumoko 3D atau SAP2000. Tapi Bu Ima menyarankan program SeismoStruct, program yang lagi booming karena "katanya" lebih canggih.
Program CUMBIA dan SeismoStruct ini ada installer-nya jadi 1 paket CD dalam buku Direct Displacement Based Design (DDBD) dari Priestley.
------

Flashback 17-9-2012 :
Bu Ima : "Gimana? Sudah sampai mana?"
All : "Ini sudah sampai desain tulangan balok dan kolom, Bu."
Kopa : "Tapi ini punya saya sama Aei Li masih belum dapat dimensi balok & kolom yang pas. Selalu kebentur masalah drift maksimum maupun rasio tulangan maksimum."

------
Kopa dan Aei Li konsultasi masalah penentuan dimensi ke Bu Ima, dan menemukan "keanehan" dalam desain Pseudo elastis ini. Kalau mengikuti flowchart penelitian, harusnya kami lakukan penambahan/pengurangan jumlah kolom elastis. Kalau di-logika sih harusnya makin banyak kolom elastis (kolom kuat), makin kecil juga angka Faktor Pengali (FP) -nya. Tapi hasilnya malah menunjukkan kebalikan dari hipotesa itu. Akibatnya bangunan punya Kopa dan Aei Li kesulitan dalam penentuan dimensi. Akhirnya diambil 3 macam desain minimum kriteria desain yang digunakan, yaitu :
  1. Konfigurasi kolom elastis sebagai kolom perimeter
  1. Dimensi kolom eksterior dan interior harus sama
  1. Tidak menggunakan tulangan minimum pada kolom interior

Dari desain minimum kriteria desain yang digunakan ini, kami sadar bahwa penelitian ini pasti berubah judul, karena tujuan penelitiannya pun sudah berubah. Bukan lagi menentukan kecukupan jumlah kolom elastis yang aman, tetapi malahan jumlah kolom elastis itu sudah ditentukan dari awal dan tidak diubah-ubah lagi.

Sejalan dengan asistensi ini berlalu, judul TA berubah menjadi "Verifikasi Desain Minimum dalam Desain Pseudo Elastis pada Bangunan Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Denah (Persegi/Persegi Panjang) di Wilayah (2/6) Peta Gempa Indonesia."
------

Flashback 1-10-2012 :
Desain balok dan kolom beres, CUMBIA juga hampir selesai. CUMBIA gampang dimengerti, terlebih karena sudah ada panduan pemakaiannya. Lalu kami harus bikin kode untuk balok dan kolom supaya lebih cepat masukin ke CUMBIA-nya. Akan tetapi, sayangnya, ada yang salah pemodelan ETABS ini, yaitu masalah rigid zone di beam-column joint. Waktu itu Bu Ima ngecek ETABS punyaku. Aku jadi rada stres begitu tau ada yang salah. Jadi harus ngebut bener-bener kerja TA-nya. Apalagi masih harus belajar program SeismoStruct :(

------
Cerita tentang SeismoStruct ini bisa jadi cerita yang paling dikenang selama pembuatan TA Pseudo elastis ini, Dimana kami sampai-sampai dapat ijin menginap di kampus mulai Oktober 2012 sampai Januari 2013. Lebay ya keliatannya?

Bu Ima memang menyarankan kami untuk memakai komputer kampus aja untuk nge-run SeismoStruct. Jangan pakai laptop kita sendiri, karena menurut pengalaman Bu Ima, nge-run program seperti itu makan waktu 3-4 hari nonstop dan bisa bikin harddisk rusak! Jadilah kami dibantu Bu Ima soal ijin memakai komputer kampus dan menginap di kampus. Untungnya ijin-ijin kayak gini gampang didapat, karena Bu Ima kenal dengan pengurusnya UPPK =D

Mempelajari program dalam waktu singkat itu bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi SeismoStruct punya banyak fitur yang kami ga ngerti sama sekali. Misalnya Skyline solver vs Frontal solver, secara default saja SeismoStruct bisa berganti-ganti sendiri, kadang pake skyline, kadang pake frontal. Sedangkan di menu Help, dikatakan bahwa skyline lebih stabil daripada frontal. Di forum SeismoStruct sendiri, mereka menyarankan untuk mencoba keduanya dan membandingkan hasilnya.

Kami belajar SeismoStruct dengan lihat menu Help, cek forum di website seismosoft.com, lihat contoh file dari Priestley sendiri. Kami merasa belajar dengan cara-cara ini sudah cukup untuk mengerti SeismoStruct, tetapi ternyata masih banyak kesalahan.

Percobaan pertama dengan bangunan kecil by Jimmy

------

Flashback 18-10-2012 :
Abis pulang magang, aku dan Liske langsung kerja SeismoStruct di Petra. Kami sudah siapkan data-datanya di Excel, tinggal di-copy-paste ke SeismoStruct. Kami coba untuk bangunan 6-lantai dulu dan nge-run pake laptopnya Liske. Yang bikin shock adalah begitu kami pencet RUN, langsung keluar warning "The convergence tolerance of force-based-element must be positive number!"

Shock dan ga tau harus diapain. Kami cek semua inputannya, rasanya ya sudah bener semua T.T
Kalau pakai wizard-nya SeismoStruct langsung bisa. Tapi kalau manual, selalu ga bisa. Stres bener rasanya, sempat kepikiran mau telpon Bu Ima saat itu juga. HAHAHA. Akhirnya pulang ke rumah dengan kegalauan luar biasa. Gimana ga, sudah hampir 1 bulan kerja SeismoStruct tapi ga ada hasil. Kepikiran juga, apa harus kembali pake program Ruaumoko? Tapi Ruaumoko (katanya entah siapa, aku lupa) sudah pasti ga bisa dipake, karena punya batasan max 10.000 DOF.

Sedangkan bangunan persegi panjang 6-lantai itu :
No. of Materials: 164
No. of Sections: 194
No. of Element Classes: 194
No. of Nodes: 2410 >> setara 14.460 DOF
No. of Elements: 2952
No. of Loads: 60

Bangunan persegi panjang 10-lantai malah lebih parah jumlah DOF-nya :
No. of Materials: 169
No. of Sections: 174
No. of Element Classes: 175
No. of Nodes: 2966 >> setara 17.796 DOF
No. of Elements: 3920
No. of Loads: 60

OK. Jadi Ruaumoko sudah tidak mungkin bisa dipakai.

Ternyata oh ternyata kawan, ada yang namanya "Project Settings" di SeismoStruct, dan ada setting'an yang beda kalau kita buka secara wizard (convergence tolerance-nya 1e-5) dan manual (convergence tolerance-nya 0). Ternyata 0 itu bukan termasuk positive number ya. Pantesan SeismoStruct-nya rewel. Jimmy yang kasihtau tentang ini, sampe akhirnya ga hopeless lagi. HAHAHA. Jadi inget omongannya Bu Ima dan Pak Ben waktu asistensi, "Anak-anak jaman sekarang itu berani pake program walaupun mereka ga ngerti bener atau ga. Pokoke kabeh diterabas ae." >> setipe sama omongannya Pak Herry ya :p

Flashback 22-10-2012 :
Program SeismoStruct menunjukkan warning "Out of Memory". Setelah kami search di forum, harusnya penambahan RAM bisa menyelesaikan masalah "out of memory". Jadilah kita minta bantuan Bu Ima (lagi).
Kopa : "Bu, SeismoStruct ini ada warningnya "out of memory" lho, kelihatannya butuh tambahan memori. Sekalian diupgrade jadi Windows 8 yang 64 bit aja." (urusan gini-an, Kopa yang paling ngerti deh)
Bu Ima : "Wow. Komputer Acecoms masih ga kuat ya? Denah kalian terlalu besar sih. Coba tanya Pak Pam dulu, boleh ga ditambahin memori di komputernya situ."
Setelah bilang ke Pak Pam, malah Pak Pam bilang, "Wah ya saya malah senang kalau ditambahin memori gitu."
Akhirnya kami pinjam RAM 2GB sebanyak 12 buah dan upgrade Windows 8 yang 64 bit di Puskom W. Untungnya semua ini gratis. Thank you untuk Kopa yang sudah banyak nguruskan ini. Setelah semua urusan upgrade Windows dan RAM selesai, kami PIKIR  semuanya akan berjalan lancar.. Tetapi pikiran kami salah. HAHAHA.

Flashback 1-11-2012 :
Hari itu adalah hari yang bersejarah karena untuk pertama kalinya aku nginap di kampus. Kalau ga demi TA ini, ya ga bakalan ada acara kayak gini. Bangunan 6-lantai sudah dirun dari jam 1 siang dan kami tinggal sampai jam 10 malam, baru dapat 1.5 detik'an. Yang bikin shock therapy malah Jimmy ga sengaja ncabut colokan listrik yang salah. Jadinya CPU komputerku dan Liske mati T.T

Ingat tulisan-tulisan di bawah ini? HAHAHAHA. Semalaman ditunggui ya dapatnya 1-2 detik aja. Kalau dihitung-hitung, bisa 5 hari baru selesai run SeismoStruct ini. Ngerasa rugi juga pake nginep di kampus segala. Soalnya yang nungguin juga ga membantu kerjanya SeismoStruct jadi lebih cepet kok.

    SeismoStruct v5.2.2 build 10
---------------------------------------------


      Permanent Loading
-----------------------------------------

 LF=  1.00000,   LF_incr=  1.00000  (Iter:  1 => Converg)


      Variable Loading
----------------------------

        Time   
 Time=  0.10000,   dt=  0.10000  (Iter:  3 => Converg)
 Time=  0.20000,   dt=  0.10000  (Iter:  5 => Converg)
 Time=  0.30000,   dt=  0.10000  (Iter:  5 => Converg)
 Time=  0.40000,   dt=  0.10000  (Iter:  2 => Converg)
 Time=  0.50000,   dt=  0.10000  (Iter:  2 => Converg)
 Time=  0.60000,   dt=  0.10000  (Iter:  4 => Converg)
 Time=  0.70000,   dt=  0.10000  (Iter:  4 => Converg)
 Time=  0.80000,   dt=  0.10000  (Iter:  2 => Converg)
 Time=  0.90000,   dt=  0.10000  (Iter:  3 => Converg)
 Time=  1.00000,   dt=  0.10000  (Iter:  2 => Converg)
 Time=  1.10000,   dt=  0.10000  (Iter:  2 => Converg)
 Time=  1.20000,   dt=  0.10000  (Iter:  2 => Converg)
 Time=  1.30000,   dt=  0.10000  (Iter:  3 => Converg)
 Time=  1.40000,   dt=  0.10000  (Iter:  4 => Converg)
 Time=  1.50000,   dt=  0.10000  (Iter:  2 => Converg)
 Time=  1.60000,   dt=  0.10000  (Iter:  3 => Converg)

Yang aku capture di atas adalah keadaan SeismoStruct ketika baik-baik saja.
Pusing adalah ketika kami melihat iterasinya tidak konvergen (converg), ada yang tulisannya max_tol, fbd_inv, fbd_ite, sol_prb. Setelah itu, pasti iterasinya ga karuan. Masalahnya adalah kami kurang mengerti apa masalahnya. Salah input (mungkin), salah programnya (bisa jadi), kinerjanya memang jelek (bisa juga). Terlalu banyak kemungkinan kesalahan dalam pemakaian SeismoStruct ini. Pak Ben sendiri bilang, "Kalau mau pakai program baru, setidaknya harus 1 tahun dipelajari bener-bener dulu. Lha ini 1 bulan uda kepengen bisa jadi."

Fatal adalah ketika kami baru sadar bahwa SeismoStruct masih tidak cukup kuat untuk nge-run bangunan 10-lantai, walaupun sudah di-upgrade sampai 8GB of RAM sekalipun.

bersambung ke Part 3 ya :)

Pengalaman TA - Part 1


WARNING : Post ini bisa jadi membosankan dan atau melelahkan untuk dibaca :)
Maaf kalau sudut pandang tulisan ini terlalu berfokus padaku HAHAHA

Semester 7 sudah berlalu. Seperti biasa, aku tuliskan review untuk semester terakhir ini.
Dimulai dari berakhirnya UAS semester 6, aku dan Liske segera menyelesaikan Tugas Beton supaya bisa segera dinilai Pak Soehendro. Senin, 18 Juni 2012 adalah hari penilaian Tugas Beton itu sekaligus hari pertama masuk Magang. Tidak ada libur semester'an sama sekali. Yey. Hari-hari pertama magang cukup melelahkan. Pergi pagi, liat laptop seharian, pulang sore, begitu setiap hari, benar-benar melelahkan. Perjalanan rumah-kantor sekitar 15-16 km, waktu tempuh 1 jam, dan tiap pulang sore hampir selalu kena macet. Bayangkan ketika sampai rumah, rasanya badan ini sudah tepar, mata pengen merem terus, dan serasa kehabisan tenaga tiap kali pulang magang. Aku harus beradaptasi dengan cepat, apalagi semester terakhir ini ada skripsi a.k.a. Tugas Akhir (TA). Untungnya Tugas Akhir ini aku ber-partner lagi sama Liske, yang juga magang di tempat yang sama, jadi kalau mau kerja TA bisa langsung kerja juga di tempat magang. Selanjutnya dalam post ini aku akan cerita tentang TA saja ya, karena kalau cerita tentang magang juga, takutnya ga enak sama nama-nama perusahaan/proyek yang terlibat hehehe.

Di Jurusan Program Studi Teknik Sipil ini, TA boleh dikerjakan sendirian atau 2 orang. Kalau cerdas sih harusnya ya milih kerja berdua aja, soalnya bisa saling tukar pikiran dan saling melengkapi satu sama lain :p Seperti biasa, partnerku ya tetap Liske Widjojo, dari jaman Tugas Baja & Tugas Beton. Thankyou ya Lis masih isa partner'an sampe TA :)

Judul TA :
Kritisi Desain Pseudo Elastis pada Bangunan Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Denah (Persegi/Persegi Panjang) di Wilayah (2/6) Peta Gempa Indonesia

NB : Judul TA ini adalah judul TA terakhir dan paling fix setelah berubah 3x. Adakah yang bertanya-tanya, kenapa judul TA bisa sampai berubah 3x?? Temukan jawabannya nanti dalam ceritaku.

Lihat judul TA di atas baik-baik. Ada tanda kurung (...) kan? Yang mengambil judul TA ini ada 4 kelompok, sehingga mau ga mau dipecah berdasarkan bentuk denah bangunan dan wilayah gempa.

Cast :
Sisca-Liske ® denah persegi panjang di wilayah gempa 2
     (duo melankolis + duo Scorpio)

Sherly-Aei Li ® denah persegi di wilayah gempa 6
     (duo plegmatis + duo Capricorn)

Jimmy-Kopa ® denah persegi panjang di wilayah gempa 6
     (duo plegmatis + duo Libra)

Yuli-Fafa ® denah persegi di wilayah gempa 2
     (duo koleris + duo keras kepala :p)

Dosen pembimbing :
  1. Pak Ben
  1. Bu Ima

Dosen penguji :
  1. Pak Pamuda
  1. Pak Hasan

Flashback 22-6-2012 :
Hari itu sudah janjian ketemu sama Pak Ben, bareng sama Jimmy-Kopa. Kami berempat minta pendapat Pak Ben tentang topik TA apa yang bisa diambil, sekaligus minta tolong Pak Ben jadi dosen pembimbing. Pak Ben menawarkan 3 pilihan topik (seingatku) :
  1. Kecukupan nilai overstrength factor untuk desain kolom
  1. Sistem outrigger
  2. Persentase kolom elastis sebagai tube
Masing-masing punya tingkat kesulitan yang lumayan. Kami berempat diskusi dulu, mau pilih yang mana. Untuk topik kedua dan ketiga, Pak Ben sudah bilang kalau topik itu agak sulit dan butuh pengerjaan yang lumayan lama. Akhirnya kami putuskan pilih topik pertama mengenai kecukupan nilai overstrength factor untuk kolom dengan alasan topik itulah yang masih bisa kami mengerti saat itu.  "Masih bisa mengerti" di sini adalah karena kami mengerti tujuan penelitiannya akan menghasilkan suatu angka overstrength yang aman. Sementara itu, pada topik kedua dan ketiga, kami sama sekali blur tentang pengerjaan penelitian.

Flashback 25-6-2012 :
Kami berempat memberitahu Pak Ben tentang pilihan topik yang kami ambil, tapi kelihatannya Pak Ben kurang suka dengan topik pertama. Kami juga membawa banyak referensi dari internet tentang nilai overstrength factor dalam code-code peraturan di negara lain. Dan kami juga banyak bertanya tentang overstrength yang biasanya dipakai dalam praktik lapangan. Aku masih ingat sekali saat itu Pak Ben langsung bilang, "Lho kalian ini belum melakukan penelitian tapi sudah banyak tanya. Harusnya kalian itu belajar mandiri, cari jawaban sendiri, jangan sedikit-sedikit tanya ke saya."

Flashback 29-6-2012 :
Hari itu ada pertemuan antara dosen pembimbing dengan mahasiswa yang mengambil TA. Ternyata ada 2 kelompok Struktur yang belum dapat topik TA yaitu Fafa-Yuli dan Sherly-Aei Li. Nah, masalahnya dosen pembimbing Struktur yang bisa membimbing TA semester ini cuma Pak Ben dan Bu Ima. Aku ga seberapa ingat bagaimana prosesnya, eh tiba-tiba Pak Ben ngasih usulan 2 kelompok yang belum dapat topik dicampur sama aku-Liske dan Jimmy-Kopa. Dan topik yang masuk akal supaya bisa dibikin 4 kelompok adalah topik Pseudo elastis. Duh langsung kepala ini puyeng, Pseudo elastis itu metode apa lagi?? Bu Ima juga bilang, kami berempat percuma kalau tetap ambil topik overstrength, karena topik itu sudah banyak diteliti oleh orang lain. Ya sudah, akhirnya kita ambil topik Pseudo elastis dengan judul awal TA : Kecukupan Jumlah Kolom Elastis dalam Desain Pseudo Elastis pada Bangunan Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Denah (Persegi/Persegi Panjang) di Wilayah (2/6) Peta Gempa Indonesia.

Flashback 9-7-2012 :
Sudah ditetapkan jadwal asistensi tiap hari Senin jam 8 pagi. Tapi yang datang hari itu cuma aku, Liske, Jimmy, Kopa, Aei Li. Ternyata Fafa ikut COP, baru balik Surabaya tanggal 17 Juli; Yuli pulang kampung ke Kediri; Sherly jalan-jalan ke Taiwan.
Bu Ima : "Lho, kok sedikit ini yang datang? Yang lainnya ke mana?"
Kami : ....
Pak Ben : "Ini niat ambil TA atau ga? Kalau ga niat, mending ga usah ambil TA sekarang."
Kami : ....
Bu Ima : "Ya sudah, kalian pelajari dulu aja skripsi-skripsi lama. Coba urutkan dulu penelitian Pseudo elastis sebelumnya, baru Senin depan kita diskusi lagi."

Akhirnya hari itu kami berlima pergi ke perpustakaan dan bikin catatan mengenai "sejarah" penelitian Pseudo elastis. Keren lho, topik ini sudah ada sejak 1993, dan sampai tahun 2011 sudah ada 27 penelitian tentang Pseudo elastis, dan tahun ini kami menambahkan 4 judul Pseudo elastis lagi HAHAHA

bersambung ke Part 2 ya :)

Friday, January 11, 2013

L.U.L.U.S



Wih akhirnya lulus juga setelah kuliah 3,5 tahun di Teknik Sipil UK Petra tercinta. Rada terharu juga huhuhu. Tunggu foto-foto update'an dari facebook ya :p Rencana selanjutnya adalah S2 (pray for me ya...).Tunggu tulisan-tulisanku yang lebih panjang daripada ini. Hahaha

Left to Right : Kopa, Yuli, Fafa, Liske, Sisca, Sherly, Aei Li, Jimmy

Left to Right : Kopa, Yuli, Fafa, Liske, Sisca, Sherly, Aei Li, Jimmy

Left to Right : Sisca, Bu Ima, Liske

Left to Right : Sherly, Bu Ima, Aei Li
Left to Right : Jimmy, Bu Ima, Kopa

Left to Right : Yuli, Bu Ima, Fafa

BTW, mana foto-foto yang bareng Pak Ben ya?!