Awal mula aku berkenalan dengan basket yaitu waktu SD. Tiap kali pelajaran OR, Pak Vincent (guru OR-ku) membagi tim nomer ganjil dan genap sesuai absen. Jadi campur-campur timnya, cowok-cewek gabung jadi satu. Pas SD, walaupun katanya main basket, tapi kenyataannya kita selalu main pakai bola voli. Iyalah, kalau sampai kena muka pakai bola basket beneran, kan bisa nangis anaknya.
Tiap kali timku dapat bola, bisa dipastikan yang lagi megang bola itu bukan aku. Aku malah selalu bersembunyi di belakang lawan, jadi supaya nggak usah dioperin saking takutnya. Mungkin aku takut kalau sampai nanti dikeroyok kalau dapat bola dan direbut lawan. Jadilah aku hanya menonton di tengah lapangan dan hal itu sudah membuat aku gembira. Lari-lari di sebelah lawan, hahaha..
Suatu kali Pak Vincent membagi tim lagi, tapi kali ini timnya semua cewek. Yah, kalau aku lawan cewek, aku pasti nggak mau kalah donk. Lawannya seimbang kalau gitu, jadi aku nggak takut sama sekali hehehe... Jadilah aku membawa bola, eh mendribble bola, ke arah ring lawan dan aku ngeshoot aja sembarangan. Karena bola voli kecil banget dibandingkan keranjangnya ring, ya jelas bolanya masuk. Wah aku disorakin lo ama teman-teman. Aku baru sadar kalau aku orangnya agak “gila pujian”, hahaha.. Dari situ aku mulai mencintai basket, dan sejak itulah aku nggak takut lagi walaupun berhadapan sama anak laki-laki. Ini loh aku, aku sudah pernah masukkin bola! Hahaha, begitu amatirnya sampai-sampai baru sekali masukkin aja, sudah bangga setengah mati. Tapi itulah yang diperlukan dalam mencapai sesuatu, kepercayaan diri!
Tiap kali timku dapat bola, bisa dipastikan yang lagi megang bola itu bukan aku. Aku malah selalu bersembunyi di belakang lawan, jadi supaya nggak usah dioperin saking takutnya. Mungkin aku takut kalau sampai nanti dikeroyok kalau dapat bola dan direbut lawan. Jadilah aku hanya menonton di tengah lapangan dan hal itu sudah membuat aku gembira. Lari-lari di sebelah lawan, hahaha..
Suatu kali Pak Vincent membagi tim lagi, tapi kali ini timnya semua cewek. Yah, kalau aku lawan cewek, aku pasti nggak mau kalah donk. Lawannya seimbang kalau gitu, jadi aku nggak takut sama sekali hehehe... Jadilah aku membawa bola, eh mendribble bola, ke arah ring lawan dan aku ngeshoot aja sembarangan. Karena bola voli kecil banget dibandingkan keranjangnya ring, ya jelas bolanya masuk. Wah aku disorakin lo ama teman-teman. Aku baru sadar kalau aku orangnya agak “gila pujian”, hahaha.. Dari situ aku mulai mencintai basket, dan sejak itulah aku nggak takut lagi walaupun berhadapan sama anak laki-laki. Ini loh aku, aku sudah pernah masukkin bola! Hahaha, begitu amatirnya sampai-sampai baru sekali masukkin aja, sudah bangga setengah mati. Tapi itulah yang diperlukan dalam mencapai sesuatu, kepercayaan diri!
2 comments:
hahaha baru sadar yo lek gila pujian... ngakak mboco pengakuanmu yang satu iki.
Lis, kamu kok nge-stalk aku sampe postingan lama2 gini.. hahaha
Post a Comment