Monday, September 20, 2010

Ketika Cinta Bertasbih

Mungkin sudah banyak orang yang tahu tentang KCB. Sebuah novel islami dari Habiburrahman el Shirazy, yang kemudian difilmkan dan disinetronkan.
Berangkat dari latar belakang Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, sampai di Wangen, Jawa Tengah. Menceritakan pencarian cinta dari sudut pandang Islam.

Dulu pertama kali aku tahu novel ini dari ceceku. Katanya, KCB lebih bagus daripada Ayat-Ayat Cinta. Tapi setelah lihat covernya (gambar masjid), jujur saja aku agak ilfil. Apalagi waktu itu aku bawa ke sekolah, dan ada temanku yang lihat aku lagi baca novel dengan cover masjid, wow dikira aku mau pindah agama. Hahaha. Tapi novel KCB memang keren, jauh lebih menarik daripada Ayat-Ayat Cinta bila dilihat dari segi manapun.



Kira-kira setahun setelah aku baca novel KCB, mulai ada berita tentang pengangkatan novel ini ke layar lebar. Ada audisi besar-besaran mencari bintang film ini. Wah aku sudah senang, pengen melihat filmnya. Akhirnya keturutan juga, KCB 1, antri di GM sampai di timezone saking ramenya. Bisa dapet tapi duduk di agak depan. Filmnya lumayan keren, tapi kurang heboh dibandingkan dengan perkiraanku. Beberapa bulan kemudian, KCB 2 muncul, kali ini keluar di saat bulan Ramadhan. Aku ingat waktu nonton, aku makan pop corn di tengah-tengah orang yang berpuasa! Hahaha. Filmnya ya begitulah, kurang puas juga sebenarnya.


Lalu bulan Ramadhan tahun ini KCB keluar lagi dalam bentuk sinetron. Sebenarnya bisa jadi bumerang, apalagi melihat sinetron-sinetron Indonesia yang bikin bosan. Untungnya dan hebatnya sinetron KCB ini berhasil bikin aku bahagia. Tiap hari pasti ada pesan moral yang bisa didapet, dari hal-hal yang sepele: "berhenti berprasangka buruk", "jangan cemburuan", "belajar menerima kenyataan", dll. Walaupun temanya islami, tapi pesan moralnya universal, jadi bisa diterapkan semua orang.

Beberapa hal yang kukagumi dari sinetron KCB ini adalah :

1. Soal poligami
Menurutku, KCB hebat sekali dalam menyikapi poligami, KCB ada di posisi menawarkan ajaran Islam yang tidak memaksa. Inti yang kudapat setelah lihat kisah ceritanya sampai tuntas adalah Islam tidak mendukung ataupun menyarankan poligami, tetapi Islam memperbolehkan poligami.
* Pertanyaan dariku :
Di dalam KCB diceritakan bahwa si wanita mengidap penyakit yang membuat dia sulit hamil. Oleh karena itu, pihak laki-laki diperbolehkan poligami demi mendapat keturunan. Bila seandainya si laki-laki yang mengidap penyakit yang membuat wanita tidak bisa hamil, apakah pihak wanita diperbolehkan menikah lagi demi mendapat keturunan?

2. Peranan laki-laki dan perempuan
Selama ini aku tahu menurut Islam, perempuan itu berada di bawah laki-laki. Tetapi di KCB ini diceritakan hampir seimbang dan hampir impas antara laki dan perempuan. Pertama, dilihat dari sisi poligami, pihak wanita itu seperti dibuat "cadangan" dan "tabungan". Kedua, dilihat dari lamanya pertunangan, pihak laki-laki harus menunggu jawaban dari pihak wanita, bisa sampai satu bulan.
* Pertanyaan dariku :
Dalam memilih pasangan, laki-laki dulu yang harus mengajukan lamaran. Bahkan kalau pihak wanita mau mengungkapkan pendapat, harus lewat wali terlebih dahulu. Sampai kapan wanita boleh mendapat haknya?

-----

Lebih dari semuanya itu, tetap sinetron KCB ini sinetron terbaik yang pernah aku lihat. Salut untuk semuanya :)

2 comments:

Rhesa said...

y soal prsamaan hak, emg seh.. tp mrk psti g mw d anggep mrk tu diskriminasi. y emg budaya timur tengah (termasuk yahudi) tu patriarkhi.

trlepas dr smuae itu, kl nilai2 agamae g dliat, nilai morale emg bnr2 bagus. g ada sinetron jaman skrg nilai morale sbagus itu. cm y mnrtq trlalu manusiawi seh. aq g ngerti, tp kl mrk brtindak n brpikir bkn manusiawi, mis. g dendam wkt ada yg mw tobat, g cemburuan, tidak prasangka buruk, dsb; mgkn tu lbh mnarik, ato jstru lbh mboseni? hahaha

Sisca said...

ya pokoke aq puas ngeliat ini inti'e. hahaha. giliranmu rhes, lek mau nulis.